Selamat malam
beberapa hari lalu saya kehilangan angka. Angka yang lumayan
besar. Semua berawal ketika saya sedang menjalani hari yang sperti biasa
membosankan. yaa beginilah nasib pengangguran seperti saya. Serasa berubah
menjadi hewan malam. Kalong atau kelelawar salah satunya. Dulu ketika masih
zaman sekolah saya biasa hidup teratur,bangun pagi tidur juga pagi. Hari ini
memang berbeda saya sudah menjalani hidup baru. Hidup dengan status lulusan
Sekolah Menengah Kejuruan terpandang dikota tempat saya tinggal. Beban seperti
itu membuat saya malu karena semenjak saya lulus sampe sekarang saya masih
nganggur. Saya tidak bisa menjaga nama baik sekolah. Sekolah yang dapat
memudahkan lulusannya untuk langsung bekerja. Saya takut jika nanti sekolah
saya menerima siswa baru tidak ada yang mau mendaftar karna melihat lulusannya seperti saya ini.
Kehilangan angka seperti itu lebih membahayakan dari sekedar
mendapatkan angka buruk waktu ujian. Angka yang bermakna nilai. Nilai di mata
masyarakat atau lingkungan sekitar kita. Dan sepertinya indonesia mulai
kehilangan hal ini. Terutama siswa siswi nya terlalu dibebani dengan target
angka angka besar dalam buku laporan. Ini menjadi ironis dengan orang tua yang
tidak memperhatikan anaknya untuk belajar dengan baik dan benar.
Saya adalah salah satu orang yang
percaya menghargai proses lebih penting daripada hasil semata. (Meskipun saya
jadi tidak peduli dengan hasil saya). Makanya saya lebih suka mepelajari apa yang saya sukai. Bukan hanya kurikulum
yang buat oleh sekolah. Maka jika melihat hasil buku laporan saya akan terjadi
ketimpangan. Ada yang jeblok ada yang baik(bukan luar biasa).
Masalah ini sekarang lebih parah.
Makin banyak siswa yang tidak memiliki sesuatu yang kita cintai. Dan menjadi
cita-cita. Emm kayaknya saya udah kehabisan ide untuk tulisan ini.
silahkan buat kesimpulan sendiri dan koment di box ya
silahkan buat kesimpulan sendiri dan koment di box ya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar