Sabtu, 29 Desember 2012

Hilangnya angka


                                                                            


Selamat malam
beberapa hari lalu saya kehilangan angka. Angka yang lumayan besar. Semua berawal ketika saya sedang menjalani hari yang sperti biasa membosankan. yaa beginilah nasib pengangguran seperti saya. Serasa berubah menjadi hewan malam. Kalong atau kelelawar salah satunya. Dulu ketika masih zaman sekolah saya biasa hidup teratur,bangun pagi tidur juga pagi. Hari ini memang berbeda saya sudah menjalani hidup baru. Hidup dengan status lulusan Sekolah Menengah Kejuruan terpandang dikota tempat saya tinggal. Beban seperti itu membuat saya malu karena semenjak saya lulus sampe sekarang saya masih nganggur. Saya tidak bisa menjaga nama baik sekolah. Sekolah yang dapat memudahkan lulusannya untuk langsung bekerja. Saya takut jika nanti sekolah saya menerima siswa baru tidak ada yang mau mendaftar karna  melihat lulusannya seperti saya ini.
Kehilangan angka seperti itu lebih membahayakan dari sekedar mendapatkan angka buruk waktu ujian. Angka yang bermakna nilai. Nilai di mata masyarakat atau lingkungan sekitar kita. Dan sepertinya indonesia mulai kehilangan hal ini. Terutama siswa siswi nya terlalu dibebani dengan target angka angka besar dalam buku laporan. Ini menjadi ironis dengan orang tua yang tidak memperhatikan anaknya untuk belajar dengan baik dan benar.
Saya adalah salah satu orang yang percaya menghargai proses lebih penting daripada hasil semata. (Meskipun saya jadi tidak peduli dengan hasil saya). Makanya saya lebih suka mepelajari  apa yang saya sukai. Bukan hanya kurikulum yang buat oleh sekolah. Maka jika melihat hasil buku laporan saya akan terjadi ketimpangan. Ada yang jeblok ada yang baik(bukan luar biasa).

Masalah ini sekarang lebih parah. Makin banyak siswa yang tidak memiliki sesuatu yang kita cintai. Dan menjadi cita-cita. Emm kayaknya saya udah kehabisan ide untuk tulisan ini.

silahkan buat kesimpulan sendiri dan koment di box ya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar