Rabu, 16 Januari 2013

saya yakin itu


Sekarang gue sedang berpikir. Berpikir tentang masa depan. Ada stereotype yang aneh yang gue gak suka. Mencari pekerjaan diliat dari gaji yang besar. Kenapa? Apakah gaji yang besar memberi kebahagiaan?. Bagaimana dengan orang yang gajinya besar sementara orang tersebut setiap hari mengeluh mengenai pekerjaannya?. Bukankah orang yang bahagia adalah orang yang bisa hidup dari kesukaannya?.
Entahlah, sebenarnya stereotype ini mengjengkelkan terutama bagi gue yang sampe saat ini tetap berjuang untuk bisa hidup dari kesukaan gue. Banyak yang meragukan gue. Banyak yang menyuruh gue untuk bekerja dikantoran? Melarang gue untuk hidup dari kesukaan gue. Entah kenapa gue malah semakin yakin terhadap diri gue.
Ada 2 film sampe saat ini yang gue tonton mengenai hidup dengan kesukaannya.
Pertama film 3 idiot. Film ini memang inti ceritanya seperti itu. Pertentangan antara pemahaman umum yang mengatakan bahwa loe akan keren kalo jadi insinyur dan tentang orang yang gemar untuk belajar mengenai yang disukainya.

Yang kedua here come to boom. Film ini berkisah tentang seorang guru yang berjuang mencari dana untuk membayar utang sekolah dengan menjadi pegulat bebas. Uniknya disini adalah guru tersebut juga berjuang untuk menolong guru lainnya yang kelasnya ditutup sebagai cara komite sekolah mengurangi pengeluaran. Nah guru yang kelasnya ditutup ini adalah seorang yang sangat passionate terhadap musik. Sangat tertarik sama musik. Salah satu muridnya juga sangat tertarik musik cuman orang tuanya menghendaki anak itu untuk menjadi pelayan restoran. Disitulah terjadi konflik batin yang diselesaikan dengan baik dan murid itu terus belajar musik.ada Quote dari guru yang berjuang mencari dana dengan pegulat bebas itu yang menarik menurut gue. “tidak ada siapapun disekolah ini yang dapat menghentikan dia bermain musik”. Memang ketika kita sudah memiliki passion terhadap sesuatu hampir tidak ada yang dapat menghentikan.
menjadi orang yang ingin hidup dari passionnya memang mesti banyak berkorban. S
elalu berjalan lambat. Tapi happy endingnya lebih membuat bahagia. Saya yakin itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar