Sabtu, 11 Januari 2014

menembus batas diri. jadilah the infinitive

Menembus batas diri. Jadilah the infinitive. 

Pernah gak merasa diri elo kurang? Merasa bahwa elo gak bisa melakukan sesuatu? Tau gak, kenapa seorang bisa melakukan banyak hal sementara yang lain hanya melakukan satu hal?

Sadari dari sekarang, bahwa kita memang punya kemampuan lebih. Kita punya kemampuan untuk melakukan segala hal. Tapi kenapa kita gagal? Kenapa kita tidak bisa melakukannya?

Kuncinya adalah mindset. Pola pikir kita yang menghambatnya. Tau gak apa yang luar biasa dari anak kecil? Anak kecil atau bayi hampir tidak mengenal kata gagal dan menyerah. Mereka terus berusaha, ketika belajar berdiri, beberapa kali gagal, tetap berusaha mencoba lagi. 

Konsep gagal itu ditanamkan oleh orang tua atau lingkungan kita. Setiap kita melakukan sesuatu, mereka bilang “jangan”.

Ini yang menghambat kemampuan kita, padahal albert Einstein yang ketika masih kecil dianggap kurang cerdas, bisa menggunakan kecerdasannya. Dia memaksimalkan potensinya. Orang tua atau siapapun pendidiknya ketika kecil termotivasi. Termotivasi oleh anggapan orang.

 Setelah disadari memang ada sebagian orang ingin sukses setelah dicemooh orang.  Apapun yang tidak membunuh akan membuat lebih kuat.

Mindset kita akan kemampuan diri kita yang menghambatnya. Seperti pemikiran yang mengatakan “kerjakan apa yang kamu suka, kalau tidak suka, jangan dikerjakan”.

Mindset ini kurang tepat karna pada akhirnya orang yang lebih dewasa menyadari bahwa pekerjaan yang penting bukanlah yang kita cintai tapi yang harus kita kerjakan. Orang dewasa adalah mereka yang mengerjakan sesuatu karna keharusan meski tidak suka. Karna mereka sadar ada hal yang luar biasa setelah mengerjakan hal tersebut.

Tanamkan mindset “masa gue segoblog itu, segini aja kagak bisa”. Jadilah orang yang penasaran. Penasaran terhadap diri. Penasaran mencari jawaban. Seberapa jauh dan luas kemampuan kita?

 Coba hal baru yang baik untuk menunjang anda. Kalo Gagal? ulangi. Gagal lagi? Ulangi dengan cara lain. 

Percayalah bahwa Tuhan telah memberi anugrah terindah bagi kita. Anugrah ini bukan untuk kita nikmati. Tapi, untuk kita bagi.

Percayalah bahwa tuhan telah memberikan kita potensi. Potensi yang wajib kita maksimalkan.

Jadilah orang generalist, seperti da vinci. Melakukan apa saja, yang menjadi potensi kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar