Kamis, 16 November 2017

Guru yang menginspirasi

Kota bandung hari ini hujan deras. Membuat orang malas sekolah. Tidur-tiduran di lantai yang mengasyikkan. Tiba-tiba kepikiran, apa bedanya saya jika bertemu guru yang menginspirasi? Apa kalau saya menjadi bagian murid guru tersebut saya akan sukses? Atau sebaliknya sukses dulu maka akan bertemu dengan guru yang lebih baik?

Membayangkan masuk sekolah yang berkualitas, itu bukan soal mau? Tapi mampu tidak? Semuanya juga mau. Itu guru menginspirasi.

Yang tidak bisa, misalnya saya dengan ketidakmampuan kelulusan. Nilai jelek misalnya, berhak tidak mendapatkan sekolah berkualitas menginspirasi?

Guru yang baik itu mahal. Ia jarang. Maka tidak setiap orang berhak mendapatkannya. Beruntunglah orang yang mendapatkannya.

Saya sebenarnya membayangkan, guru inspirasi itu selalu diputarkan, mengajar kepada setiap guru agar setara. Sulit namun harus. Guru harus berhenti. Bahkan jika ia sebenarnya pintar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar