Sebentar lagi ujian nasional. Ujian nasional yang akan
diselenggarakan tanggal 15 april.maka Gue ingin membahas
ujian nasional. Dalam menghadapi ujian nasional gue selalu mengganggap
enteng.Gak ada persiapan khusus.Santai saja.
Makanya gue heran
sama orang yang belajar terus buat UN. Agar bisa masuk sekolah elite
katanya.Menurut gue suatu sekolah itu baik atau gak.Elite atau gak.Itu gak
terlalu penting.Yang penting itu bagaimana kita memanfaatkannya saja. Tapi mungkin
dengan bergabung menjadi sekolah elite lebih mudah belajarnya.
Selama gue ikut ujian nasional.Gue selalu heran.Nilai gue
kok tinggi amat. Padahal ujian harian gue mah biasa ja. Malah jeblok.Ini, gue
yang beruntung atau emang gue cerdas.Entahlah.
Isu yang menarik juga mengenai UN adalah masalah kebocoran
soal. Pasti loe setelah mendengar pernyataan gue diatas akan berasumsi bahwa
gue dapet bocoran soal?.Jawaban gue, mungkin.
Kenapa mungkin?Karna gue gak tau.Jawaban yang gue dapet itu
benar bocoran soal atau bukan.Gue dapetnya bukan dari guru tapi dari temen.
Meski begitu gue pernah sekolah.Ketika ujian nasional.Gue
dikasih oleh seorang guru.Bocoran soal.Dari 40 soal gue dikasih bocoran 25 soal
setara dengan standar minimal kelulusan. Ketika gue berusaha menolak (gue
menolak karna jaga image juga sebenarnya
gue udah punya bocorannya J
) beliau malah bilang ini titipan Dari guru yang juga sodara gue.
Akhirnya gue terima juga tuh kertas bocoran meski gue kagak
pake.Bukan, bukan karna gue ingin jujur. Karna kan gue udah punya bocorannya.
Itu mengenai kebocoran soal.Solusinya adalah perubahan
sistem dan orang dalam perdistribusian soalnya.Perlu pengetatan aturan.
Ujian nasional juga menurut gue dijadikan prestise.Sebuah
penghargaan.Bayangkan jika suatu sekolah mendapatkan lulus 100%. Pasti orang
tua murid akan menganggap sekolah tersebut sukses dalam mengajar. Sehingga
banyak orang tua yang mendaftarkan anaknya sekolah ditempat tersebut.
Di sisi lain sekolah
juga membuat iklan seperti “lulusannya berkualitas.terbukti dengan kelulusan
100% dalam Ujian Nasional”. Asumsi gue pasti akan mengatakan “iya lulus semua.
Pasti murid sama gurunya kerja sama ni”.
Tapi itu masih asumsi belum tentu benar.Tetapi selama
pengalaman gue sekolah sih yang gue alamin ya seperti itu.
Kemudian saling contek ketika ujian.Jujur gue gak berani
mencontek ketika ujian nasional.Menurut gue itu sangat beresiko.Akan ketahuan.Kecuali
guru tersebut yang mengizinkan.
Mencontek ini kan kebiasaan yang biasa terjadi. Gue heran
kenapa seperti dibiarkan guru.Menurut gue sebodoh-bdohnya guru pasti sadar kalo
ada muridnya yang jalan.Bisik-bisik.Lihat belakang, lihat kebawah.itu sedang
mencontek.Tetapi guru terkesan cuek. Sibuk ngobrol atau baca koran. Tapi
biasanya mencatat adminitrasi ujian.
Dalam menghadapi masalah mencontek ini solusi terbaru adalah
dengan menyediakan paket soal.Ketika zaman gue SMA paket soal nya ada 5.
Sekarang udah ada 24.Beranaknya cepat amat.Dengan 24 paket
soal maka setiap siswa berbeda soal dalam satu ruangan.Ini adalah solusi
terbaik saat ini.
Tetapi yang gue heran prosedur tetap ujiannya itu berubah
ubah tergantung pengawas.Ketika yang mengawasinya tegas.Meja itu steril.Hanya
terdapat pensil dan penghapus juga kertas soal dan jawaban UN.Tetapi ketika
pengawasnya lebih tolirer.Tas boleh di meja. Tetapi semua barang disimpen ditas
gak boleh disakuin apalgi ditaro dimeja,
Tetapi sekarang kreatifitas siswa dalam mencontek sudah luar
biasa. Hape contohnya sudah ditaro di tas. Tapi ketika balik ke meja.Hapenya
diambil.Terus masukin saku.
Kemudian Media kertas.Ada beberapa tempat yang bisa untuk
menyembunyikan kertas materi soal. Pertama dibawah soal Un diatas papan dada.
Ini sering kali terjadi.Resikonya minim karna terkesan mata melihat soal.
Kemudian disaku celana.Kertas disimpan disaku
celana.Kemudian izin ke toilet untuk melihatnya. Menurut gue ini adalah cara
mencontek paling cerdas karna sangat minim resiko.
Banyak lagi cara mencontek. Seperti dengan ditulis
dimeja,papan tulis dan papan dada materi soalnya. Dengan bertanya ke teman yang
resikonya sangat besar.
Dalam melawan kreatifitas siswa membuat sistem
mencontek.Guru juga seharusnya lebih kreatif dalam melawannya.Kreatifitas
melawan kreatifitas. Karna seperti yang saya bilang tadi sebodoh-bodohnya
pengawas kalo ada yang bisik-bisik,menoleh kebelakang, itu sedang mencontek.
Jadi tinggal ketegasan guru saja dalam melawan budaya mencontek.
Ya semoga saja siswa juga mulai tersadar untuk berlaku
jujur.sehingga mengerjakan ujian nasionalnya Dengan tanpa mencontek apalagi menerima dan
menggunakan kunci jawaban.
Jujurlah,jangan hanya mau mengkritik pejabat untuk
jujur.diri loe harus mulai jujur dan jangan jadi koruptor.
Akbar yang pernah
ikut ujian nasional dengan tidak jujur. Pernah menjadi koruptor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar