Minggu, 28 April 2013

tentang dunia kepenulisan


Menjadi penulis adalah pekerjaan yang mudah. Setiap orang bisa jadi penulis. Tetapi kenapa hanya sedikit orang yang menjalani profesi penulis. Menurut gue penulis itu adalah panggilan jiwa. Orang yang memang ingin menjadi penulislah yang pasti jadi penulis.
Karna sebenarnya profesi menulis itu adalah keterampilan. Sama seperti olahraga. Berawal dari hobi. Keterampilan dalam hobi. Makanya sebagaimana keterampilan maka ada tingkatannya. Ada tingkatan sekedar hobi, amatir, semi pro, dan pro.  Sekarang bayangin profesi buruh pabrik? Kan gak ada tingkatannya. Gak mungkin ada buruh sekedar hobi,amatir,semi pro dan pro. Aneh banget.
Penulis juga ada bermacam macam. Ada penulis novel, kolomnis, penulis TTS, penulis puisi,penulis komedi. Penulis novel seperti andrea hirata, kolomnis seperti gua, penulis TTS seperti loe, penulis puisi seperti para pujangga, penulis komedi seperti raditya dika. Mereka semua disebut penulis. Ada juga penulis resensi seperti loe yang satu lagi.
Seorang penulis adalah seorang yang punya waktu pacaran bersama kertas dan pulpen. Tapi bisa juga pake laptop bagi yang udah pro.(beli laptop nya pake uang honor). Seorang penulis punya waktunya bisa kapan saja tergantung kebiasaan. Ini bedanya penulis sama olahraga. Menyediakan waktu buat latihannya tidak ditentukan. masa aja ada pemain bola bermain jam1 pagi.
Seperti juga olahraga. Penulis hanya perlu melakukan. Loe gak akan bisa menulis bagus sebelum loe menulis. Sama kayak loe belum bisa berenang sebelum loe berenang.
Penulis juga ada teori. Tau teori itu penting. Tapi gak terlalu penting. Bagi gue nulis ya kayak gue ngomong  ja. gak ada yang spesial. Yang penting bagi gue adalah dimengerti semua orang. Itu aja udah cukup. Setelah dimengerti moga ja ada pencerahan.
Kebanyakan penulis adalah berawal dari hobi. Kalo loe gak suka menulis loe gak kan nyempatkan waktu selama 30 menit buat nulis. Gue aja yang pengen jadi penulis kadang suka gak pernah nyempatin waktu. Tetapi gue yakin ketika loe udah nulis loe gak bisa berhenti. Seperti yang gue lakuin sekarang. Gue pengen berhenti tapi susah. Lagi enak.
Perjalanan menjadi penulis itu panjang. Berbeda ketika menjadi buruh. Ketika saat ini gue merintis menjadi penulis. Temen temen gue yang seumuran kerja pabrik udah mapan. Oke gue kadang iri pengen kayak mereka. Tapi gue gak tau. Gue merasa yakin akan keberhasilan gue ini. Gue merasa akan sukses menjadi penulis. Setiap gue menjalani keseharian,kesempatan berbicara dengan teman. Gue selalu bilang gue adalah penulis. Dan sepertinya hal ini sudah tersugesti dalam pikiran bawah sadar gue. baru sekarang teori motivasi gue rasain.
dalam hal keilmuan tentang menulis gue merasa masih cetek. Buku pedoman gue dalam menulis novel cuman dua. Sedikit amat. Gue takut itu akan membuat buku gue terlalu mirip. Nanti bahaya. Gak laku.tapi gue mencoba untuk hanya sekedar melihat struktur bahasa dan penempatan atribusi suara.
Nama gue akbar. Penulis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar