Sudah seminggu saya kuliah. minggu pertama saya berjalan
seperti biasa.
Minggu kedua ini
kuliah saya mulai menjengkelkan. Dosen yang tidak hadir ke kelas atau saya yang
telat hadir kedalam kelas.
Hal yang sangat saya sesalkan. Jam kuliah berkurang,gak dapet
ilmu, bayar SPP tetap.
Kalo gitu terus saya mending les ja. Bayarnya per jam les.
Jadi gak rugi kalo gak les. Gak les berarti gak bayar, hehe.
Hari ini saya menemukan satu fakta lagi dari permasalahan
peringkat sistem pendidikan indonesia. Seperti kita ketahui menurut survei
dunia sistem pendidikan indonesia adalah peringkat ke 126 dunia.
Sebelumnya alasan yang mengemuka dari peringkat sistem
pendidikan indonesia buruk adalah karna luasnya daerah indonesia menjadikan
kesenjangan pendidikan.
Infrastruktur pendidikan di jawa dan disulawesi itu berbeda.
Sementara survei
tersebut mencakup seluruh indonesia. Kalo kata dosen saya “jika yang dilakukan
survei tersebut hanya pulau jawa. Peringkat indonesia lebih baik”.
Opini ini bisa saya maklumi. Berarti disini tugas pemerintah
untuk menyediakan infrastruktur pendidikan dan warga negara indonesia yang mau
membangun daerahnya sangat diperlukan.
Jika saja kesetaraan
kualitas pendidikan terutama kualitas gedung sekolah dan akses jalan bagi murid
sekolah untuk pergi kesekolah terjadi. Peringkat indonesia bisa lebih baik.
Tetapi ini belum begitu menjawab keheranan saya soal
kesalahan dalam sistem pendidikan di indonesia.
Apakah sistem pendidikan indonesia harus dirubah?
Kemudian saya
bertanya kepada dosen saya “apa sistem pendidikan indonesia sudah baik?”
beliau menjawab sistem pendidikan indonesia sebenarnya sudah
sangat baik,sudah sesuai dengan kebutuhan dunia global tetapi kemudian
pengaplikasiannya yang lemah. Kualitas guru kita rendah.
Pernyataan dosen saya mengingatkan saya kepada pengalaman
pengalaman saya bersekolah dan memang selama saya bersekolah integritas
beberapa guru saya terbilang lemah.
Ada guru saya yang memberi kunci jawaban ujian nasional
kepada saya. Ada guru saya yang setiap saya gagal mengerjakan tugas meminta
bayaran.
Tidak ada integritas berarti tidak ada kualitas. Bagaimana
mungkin murid tidak akan mencontoh guru yang seperti diatas. Malah sesuai
peribahasa “guru kencing berdiri, murid kencing berlari”.
Biasanya, murid bakal melakukan hal yang lebih dari apa yang
dicontohkan. Akhirnya dari pemahaman yang saya dapat.
Kesimpulannya adalah
sistem pendidikan indonesia akan berperingkat lebih baik jika pemerintah segera
mengembangkan insfrastruktur pendidikan didaerah dan meningkatkan kualitas
guru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar