Selasa, 17 September 2013

pertanyaan yang terjawab

Sudah seminggu saya kuliah. minggu pertama saya berjalan seperti biasa.

Minggu kedua ini kuliah saya mulai menjengkelkan. Dosen yang tidak hadir ke kelas atau saya yang telat hadir kedalam kelas.

Hal yang sangat saya sesalkan. Jam kuliah berkurang,gak dapet ilmu, bayar SPP tetap.

Kalo gitu terus saya mending les ja. Bayarnya per jam les. Jadi gak rugi kalo gak les. Gak les berarti gak bayar, hehe.

Hari ini saya menemukan satu fakta lagi dari permasalahan peringkat sistem pendidikan indonesia. Seperti kita ketahui menurut survei dunia sistem pendidikan indonesia adalah peringkat ke 126 dunia.

Sebelumnya alasan yang mengemuka dari peringkat sistem pendidikan indonesia buruk adalah karna luasnya daerah indonesia menjadikan kesenjangan pendidikan.

Infrastruktur pendidikan di jawa dan disulawesi itu berbeda.

 Sementara survei tersebut mencakup seluruh indonesia. Kalo kata dosen saya “jika yang dilakukan survei tersebut hanya pulau jawa. Peringkat indonesia lebih baik”.

Opini ini bisa saya maklumi. Berarti disini tugas pemerintah untuk menyediakan infrastruktur pendidikan dan warga negara indonesia yang mau membangun daerahnya sangat diperlukan.

 Jika saja kesetaraan kualitas pendidikan terutama kualitas gedung sekolah dan akses jalan bagi murid sekolah untuk pergi kesekolah terjadi. Peringkat indonesia bisa lebih baik.

Tetapi ini belum begitu menjawab keheranan saya soal kesalahan dalam sistem pendidikan di indonesia. 
Apakah sistem pendidikan indonesia harus dirubah?

Kemudian saya bertanya kepada dosen saya “apa sistem pendidikan indonesia sudah baik?”
beliau menjawab sistem pendidikan indonesia sebenarnya sudah sangat baik,sudah sesuai dengan kebutuhan dunia global tetapi kemudian pengaplikasiannya yang lemah. Kualitas guru kita rendah.

Pernyataan dosen saya mengingatkan saya kepada pengalaman pengalaman saya bersekolah dan memang selama saya bersekolah integritas beberapa guru saya terbilang lemah.

Ada guru saya yang memberi kunci jawaban ujian nasional kepada saya. Ada guru saya yang setiap saya gagal mengerjakan tugas meminta bayaran.

Tidak ada integritas berarti tidak ada kualitas. Bagaimana mungkin murid tidak akan mencontoh guru yang seperti diatas. Malah sesuai peribahasa “guru kencing berdiri, murid kencing berlari”.

Biasanya, murid bakal melakukan hal yang lebih dari apa yang dicontohkan. Akhirnya dari pemahaman yang saya dapat.

Kesimpulannya adalah sistem pendidikan indonesia akan berperingkat lebih baik jika pemerintah segera mengembangkan insfrastruktur pendidikan didaerah dan meningkatkan kualitas guru.


Masyarakat juga membantu pemerintah menjalankan programnya dan mau turun tangan untuk juga berjuang mengajar dan mendidik masyarakat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar