Sabtu, 28 Desember 2013

ada yang salah dengan kurikulum 2013



Ada yang salah dengan kurikulum 2013
Saya ingin mengungkapkan pernyataan bahwa pembelajaran sastra itu penting, Tetapi ada yang salah dalam kurikulum 2013 yang kurang memfasilitasi pembelajaran sastra.
Kesimpulan ini saya dapatkan ketika kemarin mengikuti seminar nasional dengan tema “implementasi Pembelajaran bahasa dan sastra berdasarkan kurikulum 2013”
Sekarang pertanyaannya, kenapa bisa terjadi?
Asumsi saya adalah karna pembelajaran sastra dapat dilaksanakan dalam pendidikan ekstrakurikuler, tapi asumsi saya ini bisa jadi salah karna saya subjektif, saya tidak punya cukup pengetahuan untuk berpendapat yang tepat, saya mutlak berasumsi.
Tapi kesamping itu dulu, anggap saja jawabannya seperti itu.
sekarang saya akan bahas pentingnya pembelajaran sastra. Sastra itu penting karna sastra berkaitan dengan kreatifitas dan karakter.
Dua hal ini saja sudah cukup menjelaskan betapa pentingnya pembelajaran sastra, menurut saya pendidikan kita seperti dirancang hanya untuk membuat kita menjadi miskin.
Ambil contoh dalam pelajaran menggambar, seberapa sering anda mengambar selain pemandangan 2 gunung ditengahnya ada matahari? Saya pastikan pasti minim sekali, ini adalah sebuah tanda bahwa pendidikan kita mengebiri kreatifitas kita.
Nah pembelajaran sastra mengajarkan kita untuk mengasah kreatifitas, sangat penting kan?
Kemudian soal membentuk karakter, sastra adalah teks yang multi tafsir, ada berbagai diksi yang unik, pemilihan kata yang berbeda, dan berbagai unsur.
sastra akan menanamkan nilai estetika kepada siswa. Belajar sastra juga belajar olah rasa. Salah satu bagian dari pembentukan karakter.
Disini ada yang salah dengan kurikulum 2013, yaitu ketidakseimbangan materi bahasa dan sastra dalam kurikulum 2013. Dalam buku ajar, teks sastra hanya dijadikan template. Tidak harus dijelaskan teksnya. Tetapi, langsung ke pembahasan.
Yang menurut saya aneh adalah solusi yang coba disampaikan pembicara seminar kemarin, beliau berkata bahwa guru yang harus kreatif, guru harus mampu mengajarkan sastra. Jika dirasa sebuah teks sastra penting untuk dibahas, guru harus kreatif membahasnya. Sesuaikan dengan tujuan pembelajaran.
Aneh menurut saya, kenapa tidak dari kurikulumnya saja dirubah? Kan kurikulum ini baru. Pernah uji publik juga. Kenapa tidak menyampaikan pesan ini ketika itu?
Tapi sesuai asumsi saya diatas, karna pembelajaran sastra dapat dilaksanakan dalam pembelajaran ekstrakurikuler.
Jadi saran saya, Ayo belajar sastra!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar