Sabtu, 28 Desember 2013

kritik buat pendidikan pancasila



Hari saya mau bicara moral, keren kan? Bagaimana seseorang membentuk moral pribadi? Karakter pribadi?
 pertama saya akan mengatakan bahwa kita lebih baik belajar dari kesuksesan orang lain daripada kegagalan orang lain,
Kalau kita sering melihat atau mendengar hal hal negatif maka kita cenderung akan berpikir negatif. Sebaliknya, kalau kita sering melihat atau mendengar hal – hal positif maka kita cenderung akan berpikir negatif.
Maka dapat disebutkan bahwa moral dapat dibentuk dari apa yang kita dengar atau kita lihat,
Kenapa saya menyampaikan ini? karna saya merasa kecewa terhadap pendidikan karakter yang saya dapatkan dari kuliah, ini adalah kritik dari saya mengenai cara penyampaian pendidikan pancasila dalam pembelajaran di kampus saya,
Sorotan terbesarnya adalah kebanyakan penyampaian materi yang diberikan oleh dosen cenderung bernada negatif, tidak ada positif, apalagi bicara optimisme.
Sering sekali yang diambil sebagai contoh adalah hal hal yang negatif, ambil contoh soal karakter korupsi, pejabat korup sampe ke perselisihan antar remaja.
Yang saya takutkan adalah mahasiswa menjadi lebih pesimis, cara pandang menjadi lebih negatif, memandang sesuatu dari kacamata negatif.
kalau saya tanyakan kepada mahasiswa tentang suatu hal, ambil contoh pemerintahan Indonesia, saya yakin pasti jawabannya tentang masalah, hal-hal negatif, tidak ada yang mengatakan optimisme,
padahal menurut saya yang harus kita cari adalah optimisme, hal – hal positif, membahas sesuatu hal yang membuat kita bersemangat, ambil contoh soal pemerintah dan korupsi, bahas mengenai keberhasilan KPK mengusut korupsi, karna zaman dahulu korupsi itu ada tapi susah diungkap dan diusut,
sekarang jika pendidikan pancasila yang akan dibahas, ceritakan saja hal hal yang positif, seperti peran kita sebagai penjaga pancasila dengan ikut pemilu,
itu adalah hal yang lebih penting,  adalah hal yang lebih baik, daripada kita membahas hal – hal negatif, contoh – contoh manusia negatif,
karna seperti yang saya bilang tadi, kita lebih baik belajar dari kebaikan orang lain daripada dari keburukan orang lain, belajar hal hal positif atau yang baik baik daripada yang jelek jelek. Karna, itu lebih menumbuhkan cara pandang optimisme bagi kita,
sekarang kalau saya Tanya bagaimana penerapan pancasila di zaman sekarang? Apakah masih kita jaga? Jawab dengan hal – hal yang positif, bisa? Tulis di komentar,
akbar maulana , yang sering menerima hal hal yang negatif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar