Sabtu, 11 Januari 2014

perang ideologi



Perang ideologi.
Dalam kehidupan manusia hal yang paling berat untuk dilawan adalah gagasan. setiap orang memiliki gagasan yang berbeda, cita cita yang berbeda, pemikiran berbeda.

Saya sadari bahwa konflik terjadi karna kita berbeda gagasan, biasa disebut dengan perang ideologi. perang ini adalah perang yang akan menimbulkan perang selanjutnya yaitu perang berdarah kalau tidak tertangani dengan baik.

Di Negara demokrasi seperti Indonesia, perbedaan gagasan itu sering terjadi dan biasanya selalu berakhir dengan kekerasan, contohnya banyak, terutama biasanya melibatkan organisasi.  

Perbedaan gagasan itu seharusnya membuat seseorang dewasa. Berpikir untuk mencoba memahami sebelum membenci. Pelajari dulu suatu hal, baru memutuskan untuk benci atau tidak. Jangan membunuh gagasan.

Membunuh gagasan adalah suatu hal yang berbahaya. Karena pemikiran seseorang itu tidak bisa dimatikan. Tidak bisa dibungkam. Bisa sih, tapi tidak baik. Berbahaya. Membunuh gagasan seseorang hanya akan membuat seseorang berontak.

Membunuh gagasan adalah membunuh kesetaraan. Sementara manusia mendambakan kesetaraan. 

maka jika ada ketidaksetaraan yang berlebihan akan memaksa orang lain untuk meratakannya. 

Jadi kalau ada orang yang berkuasa dengan membunuh gagasan seseorang. Cepat atau lambat orang berkuasa itu akan disetarakan dengan seseorang tersebut. Persis seperti tahun 98 di indonesia.

Kadang gagasan yang satu dengan yang lain adalah berbeda,bahkan bertolak belakang. Bertolak belakangnya gagasan yang satu dengan yang lain menyebabkan seseorang merasa paling benar. Ketika seseorang merasa paling benar maka dapat dipastikan konflik akan terjadi.

Permasalahan ini sering terjadi di Negara demokrasi yang mencirikan kebebasan berpendapat. 

Yang pelrlu kita lakukan adalah dewasa menyikapi semua ini. jangan membunuh gagasan seseorang, tetapi jika gagasan seseorang salah. ajarkan, beritahu saja kepada semua orang. Bahwa gagasan tersebut berbahaya. Jangan diikuti tapi tidak dengan membencinya.   
Dewasalah menghadapi perbedaan. Toleransi adalah yang utama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar