beberapa hari lalu, saya diberikan oleh dosen saya menulis opini. ini adalah opini yang akan saya berikan kepada dosen saya nanti.
Pendidikan di Indonesia akhir-akhir ini sungguh
mengkhawatirkan. pendidikan, terutama pendidikan dasar seperti memaksa siswa
untuk melakukan pembelajaran dengan melelahkan. Jam pembelajaran yang
dilaksanakan 15 jam sehari, terutama semenjak kurikulum 2013 diberlakukan, membuat
siswa seperti orang dewasa yang bekerja.
Ibarat mesin yang terus menerus digunakan. Lama kelamaan
siswa tersebut mengalami kelelahan dalam belajar, atau kalau dalam istilah
mesin disebut turun mesin. Ini berbahaya karena siswa menjadi enggan untuk
terus belajar, karena sudah lelah terhadap pelajaran. Siswa menjadi tidak
merindukan lagi suasana pembelajaran, tetapi merindukan saat pulang sekolah.
Jika ini terjadi terus menerus tentu hasil akhirnya adalah kualitas hasil pendidikan
di Indonesia yang buruk.
survei yang dilakukan oleh Lembaga survei dunia Organization for Economic Cooperation and
Development (OECD) tahun 2003 mengatakan sistem dengan pendidikan terbaik
di dunia adalah Negara Finlandia. Pendidikan di Finlandia memiliki ciri hampir
tidak ada PR dan jam pelajarannya tersedikit di dunia. Bandingkan dengan
pendidikan di Indonesia, yang jadwalnya malah bertambah dan di jejali PR yang
banyak. Ironis, lembaga survei terpercaya saja menyatakan pendidikan terbaik di
dunia itu adalah yang jam pelajarannya tersedikit dan hampir tidak ada PR.
Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang membuat kita
bahagia menikmati prosesnya. Pendidikan yang membuat siswa mengetahui
potensinya. Mengembangkan potensinya. Seperti sebuah taman, tempat orang-orang
datang secara sukalera, penuh kebahagiaan, interaksi yang positif.
Siswa juga seharusnya diajarkan untuk sering-sering bermain,
karena bermain adalah pembelajaran yang dilakukan dengan sukarela, dan tempat terbaik
untuk belajar adalah sekolah sebagai taman, karena taman adalah tempat bermain
yang menyenangkan. Membuat kita nyaman di sekolah, sedih ketika meninggalkan
sekolah.
Pendidikan sekarang juga menitikberatkan pada kesuksesan
instan, siapa yang pintar, dia yang akan di puji. Hal itu membuat siswa
berlomba-lomba untuk mendapatkan nilai yang tinggi, walaupun prosesnya salah.
Seperti saat Ujian Nasional siswa banyak mencontek. Itu adalah salah satu
akibat dari proses pendidikan yang kurang dihargai.
Pendidikan seperti taman. Tidak akan menghasilkan siswa
seperti itu, siswa akan menghargai proses pendidikannya. siswa dapat mensyukuri
setiap proses pembelajaran meski hasilnya kurang memuaskan. Akhirnya adalah
pendidikan berkualitas dengan lulusan yang memiliki nilai dan sikap mental yang
baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar