Senin, 02 Oktober 2017

Bersyukur (sebuah curahan hati)

Salah satu masalah yang saya hadapi adalah depresi dan rasa iri. Saya sering sekali merasakan hal itu, terutama ketika melihat kesuksesan orang lain. Saya iri dan kemudian depresi.

Biasanya setelah itu saya membenci diri sendiri dan mengutuk dunia. Memandang rendah prestasi oranglain atau mungkin membuat oranglain ragu akan kehidupannya.

Saya pikir, ah benci, kenapa saya tak seperti mereka. Saya ingin seperti mereka. Kenapa tak ada yang ingin seperti saya. Saya akan bangga sekali.
Jika ada yang ingin seperti saya.

Kemudian saya menyadari ada hal yang bagus dilakukan dalam kondisi seperti itu. Bersyukur. Ya bersyukur terhadap kesuksesan orang lain. Bersyukur atas kegagalan diri sendiri. Bersyukur pada semuanya.

Saya harusnya bersyukur, legowo, dan tak ambisius. Karena seperti kata bung iwan. Keinginan adalah sumber penderitaan. Keinginan saya membuat saya menderita. Apalagi setelah melihat orang lain telah mencapai keinginannya. Makin bertambahlah penderitaan saya.

Saya harusnya nothing to loose, enjoy terhadap proses, nikmati segala hal yang terjadi dalam hidup saya. Jangan perhatikan orang lain. Coba sesekali tengok diri sendiri. Mungkin saya kurang kerja keras. Mungkin mereka lebih bekerja keras. Mungkin juga karena saya jauh dari tuhan. Mungkin mereka lebih dekat dengan tuhan.

Ya tuhan, aku harusnya bersyukur atas hidupku. Kenapa aku tak bersyukur? Aku ingin mensyukuri semua ini. Aku ingin menikmati hidup ini.

Aku takut depresiku. Aku takut kematianku tak berarti apa-apa. Aku bersyukur, aku harus bersyukur.

Anjirr. Kalo curhat, tulisanku kok agak alay ya. Jelek banget kayaknya. Menye-menye gitu. Kok malu jadinya. Ah semoga saja aku lebih mampu bersyukur.

1 komentar: