Selasa, 31 Oktober 2017

Kegagalan Wawan Part 3 Cerbung

Wawan segera menepis pikiran buruknya. Ia alihkan pikiran menuju cara-cara. Berbicara, berkenalan dan bertukar nomor handphone. "Bagaimana caranya, ya," wawan menerawang, mendongakkan kepalanya seakan berpikir.

Wawan membayangkan salah satu cara. "Hai, boleh kenalan?" Tidak, tidak, terlalu langsung. Wawan menepis sendiri sarannya. Otak wawan seakan berdiskusi satu sama lain.

"Mungkin dengan menjatuhkan sesuatu agar dipungut dia," wawan sekali lagi memberi saran. "Ah tidak, tidak. Terlalu sinetron," wawan menepisnya lagi.

"Mungkin dengan menceritakan cuaca, lingkungan, atau kondisi jalanan," wawan mencoba lagi. "Nah, mungkin bisa nih," kata wawan, sedikit ragu.

Wawan mulai melancarkan aksinya. Dia rapihkan kemejanya yang kancingnya dibuka. Dia rapihkan rambut dan mulai melangkah lebih dekat.

Kini jarak wawan dengan perempuan itu sejengkal tangan. Wawan sedikit ragu, jantung wawan berdegup lebih kencang. Ada adrenalin entah darimana datang.

Dengan sekali hembusan nafas seakan melepas keraguan. Wawan berucap, "jalanan macet ya,"

"Iyalah, udah jelas kok," perempuan itu membalas dengan ketus.

Wawan diam. Gondok terasa sangat besar dalam hatinya. Dia menjauh, kembali pada posisi semula. Berjarak dua meter dengan gadis perempuan itu. "Mungkin memang alis gunung yang tegas tak bisa membuat orang jadi ramah," gumam wawan, menahan gondoknya.

"Mas, kenapa menjauh?" Kata perempuan itu.

Wawan sumringah. Wawan tak mampu menutupi wajah bahagianya dia. Kalau ada cermin, dia akan malu melihat wajahnya sendiri.

Senyum wawan mengembang, "abis mbaknya ketus tadi," kata wawan, kembali berjarak satu jengkal dengan gadis itu.

"Maaf, tadi mas pertanyaannya aneh, basa basinya sering saya alami. Saya suka sebel mas, nanya yang sudah tahu jawabannya," ucap perempuan itu, panjang lebar.

Wawan bergumam dalam hati, "goblok" dengan amarah yang dibuat-buat kepada dirinya sendiri.

"Iya mbak," kata wawan, "saya minta maaf, kenalkan saya wawan," Sebuah langkah berani dari wawan.

Kenalkan saya azijah," kata gadis itu.

Wawan dan ajizah pun bersalaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar