Minggu, 05 November 2017

Kebahagiaan Dira Fauziah

Tidak sulit untuk jatuh cinta pada Dira   Fauziah. Perempuan berumur 20 tahunan lebih sedikit. Mahasiswi yang tidak hanya cerdas juga sangat aktif pada Himpunan Mahasiswa di Kampusnya. Dia juga menyukai Sastra. Terutama Seni Peran. Kalau sedang berperan, dia akan terlihat tak seperti biasanya. Penuh emosi dan masuk ke dalam peran yang dia emban. Laki-laki akan takjub melihatnya.

Meski begitu, Dira tak pernah jatuh cinta. Dia merasa laki-laki yang datang mendekatinya, tak spesial. Jika temannya bertanya, dira tak bisa menjelaskan apanya yang tak spesial. Padahal laki-laki yang mendekatinya -kebanyakan adalah laki-laki yang luar biasa. Berprestasi dan membanggakan semua orang.

Dira merasakan ini dalam hari-harinya menjalani kehidupan kuliah. Dira, perempuan keturunan Sunda dan Betawi ini, dalam hatinya merasa kesepian.

*****

Dira duduk di bawah pohon rindang yang berada tepat di tengah kampusnya. Dira sedang membaca buku. Menunggu latihan teater dimulai. Badan langsingnya dibungkus pakaian olahraga warna pink, dengan kepala bulatnya tertutup kerudung warna senada. Dira suka sekali warna pink. Dalam setiap asesorisnya, pink begitu mendominasi.

Sambil mengemil makanan favoritnya, makaroni. Dira membolak-balikkan halaman buku. Kulit putihnya sedikit kusam terpapar debu. Matanya sayu sedikit sipit fokus pada setiap kata. Hidung mancungnya yang kecil sesekali dia pegang oleh tangannya yang lembut.

****

"Dira!", Seorang laki-laki yang lama menjadi sahabatnya memanggil. Tangan kecilnya melambai pada dira. Setelah mendekat, laki-laki bernama lukman hasanudin itu berkata "segera masuk dira, latihan akan segera dimulai."

Dira sedikit kaget, menatap jam tangan pinknya di pergelangan tangan yang mungil. Sudah tepat waktu, ucapnya dalam hati.

Dira menutup bukunya, dipasangkan pembatas buku pada halaman terakhir yang dia baca, taruh dalam tasnya yang juga berwarna pink dengan aksen bunga di tengahnya, dia ambil makaroni yang ada di pinggirnya, telah habis, kemudian dia buang ke tempat sampah sambil berjalan bersama laki-laki itu ke dalam kelas.

Laki-laki itu adalah lukman. Dia adalah senior dari Dira. Lukman avianto nama lengkapnya. Asli jawa dengan sedikit ada keturunan sumatera dari ibunya. Bagi dira, lukman adalah idamannya. Namun, lukman berbeda dengan laki-laki lain, lukman tak pernah ada ketertarikan pada dira.

***
Lukman dan dira seperti sepasang kekasih. Berjalan serentak menuju tempat latihan. Keringat menyelimuti rambut ikal lukman. Dira ingin menyekanya, namun takut. Dengan tangannya yang tebal, lukman menyeka keringatnya sendiri.

Setelah ini, mereka akan berjalan bersama hingga kejutan terjadi pada mereka semua.

Saya mengalami kebuntuan ide, perlu membuat kerangka tulisan dulu, tapi untuk sementara hingga saat ini saja dulu ya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar