Di sepetak sawah aku menabur harapan.
Di balik ancaman kemusnahan.
Di balik ancaman kemusnahan.
Aku menindih tubuh besar itu.
melangkah bolak-balik jigjag seperti mesin berderu
melangkah bolak-balik jigjag seperti mesin berderu
Sementara sungai berubah menjadi hijau.
Aku masih kuning. Berbau, penuh tai.
Setelah menindih tubuh besar itu
Aku kembali pulang
Kembali melawan harap
Tenggelam air dalam keningku.
Merasuk dalam setiap jejak-jejak bajuku.
Aku kembali pulang
Kembali melawan harap
Tenggelam air dalam keningku.
Merasuk dalam setiap jejak-jejak bajuku.
Aku telah berubah menjadi hitam.
Mati oleh kuning bersuara berisik.
Mati oleh kuning bersuara berisik.
Bagus puisinya, pilihan diksinya kaya makna.
BalasHapusSemangat menulis
Ketje puisinya..
BalasHapusDiksi yang dalam
BalasHapusPantesan bilang salah kamar. Etapi jadi penulis itu sah aja kok nulis lintas genre ^^
BalasHapusMantap. Bagus puisinya.
BalasHapusMaknanya dalem..
BalasHapusNgak salah group ini ya? 😃😃 puisinya kereen..
BalasHapusNgak salah group ini ya? 😃😃 puisinya kereen..
BalasHapuspuisinya bagus
BalasHapusPuisinya singkat, tapi jleb yes
BalasHapusJadi penasaran apa makna puisi ini sebenarnya
BalasHapussama,,hahaha,,,kutakpaham
Hapus