Senin, 25 April 2022

terburu-buru

Aku lupa caranya menulis rapih. Kalimatku berantakan. Paragrafku tak beraturan. 
Sejak kau pergi meninggalkanku. Kata dan kalimat seperti tercekat dalam tenggorokanku. Aku tak bisa berkata apa-apa. Menuliskannya saja aku tidak bisa.

Kamu tidak memperhatikanku. Di sudut matamu, kamu lebih asyik memperhatikan orang yang berlalulalang. Kamu seperti membayangkan jadi seperti mereka, terburu-buru mengejar waktu. 

"Kenapa sih orang selalu terburu-buru", katamu!

"Aku tidak tahu. Mungkin mereka takut kehilangan kesempatan. Seperti kesempatan mendapatkan cintamu." Kataku, Menatapmu.

"Kamu tidak harus terburu-buru. Kalem. Sesuatu yang tergesa-gesa tidak baik juga. Aku masih trauma".

Seperti orang yang berlalulalang, pikiranku melayang kemana mana. Tentang dosa, tergesa-gesa, dan terburu-buru.

Aku jadi teringat, tentang masa laluku. Semuanya terburu-buru. Aku lupa menikmati waktu. Menikmati pemandangan. Menikmati saat saat bersama. Mensyukuri dan meresapi sesuatu yang mungkin tidak akan sama lagi.

Seperti jatuh cinta padamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar