Jumat, 18 Agustus 2017

Launching toko online saya

Beberapa hari yang lalu, saya mengambil keputusan yang beresiko, saya memutuskan untuk mencoba berjualan online. 

Sebenarnya saya tidak memiliki bakat dagang, berwirausaha. Ngomong-ngomong soal wirausaha. Saya jadi kepikiran waktu zaman SMA. Waktu itu    saya ada tugas kewirausahaan. Tugasnya adalah jualan produk, banyak-banyakan laku. Saya ikutan dan dengan cara curang hanya mampu menjual satu bungkus produk. Kenapa curang? Karena saya tidak bekerja. Saya menyuruh orangtua saya untuk memberikan produk tersebut kepada warung eceran depan rumah saya. Atas desakan orangtua saya juga rasa malu akan penolakan, saya kira warung eceran tersebut menerimanya juga dengan terpaksa.

Liat, memang pada dasarnya saya malu atau gimana ya istilahnya, enggan mungkin. untuk berjualan. Yang lucu dari kisah SMA saya adalah karena nilai saya jelek, jadi saya diberikan tugas remedial berupa menghadiri acara seminar kewirausahaan yang sebenarnya adalah presentasi MLM. Ada dua pertanyaan saya hari itu, pertama, kenapa kewirausahaan identik dengan MLM? Kedua, kalau memang kewirausahaan identik dengan MLM dan orang MLM butuh downline, kenapa yang diundang malah orang-orang yang secara nilai, bakatnya bukan di kewirausahaan. Bukankah lebih menguntungkan bila yang diundang orang yang nilai kewirausahaan (KWU)nya tinggi? Entahlah, saya merasa dijebak sih, kalau dipikir-pikir sekarang.

Sekarang saya mencoba bisnis online, dengan reputasi seperti itu, apakah bisa sukses? Mungkin saja. Mudah-mudahan bisa. Demi keberlangsungan hidup saya. Saya usahakan.

Bisnis saya berbasis instagram, ada akun toko saya disana. Ada berbagai barang dari mulai kebutuhan fashion, pernak-pernik hingga pelengkap makanan. Tokonya ada di link berikut.
https://www.instagram.com/tokoakbarmaulana/

Kualitas produk distro bandung. Saya jamin bagus. Terbaik dan desain keren. Maka mari silahkan belanja.

1 komentar:

  1. Barakallah, selamat dan sukses atas kelahiran toko online nya ya kakak... btw dulu waktu sekolah juga saya melakukan hal yang sama ketika disuruh berjualan mie instan dan produk gel pijit.

    BalasHapus