Selasa, 24 Oktober 2017

Obrolan waktu

Kau jahat, waktu tak bisa kau sembarangan bunuh.

Aku tak membunuh waktu. Aku justru berteman dengan waktu.

Tapi kamu tak menghargai waktu. Kamu tak bisa seenaknya berteman dengan waktu.

Justru aku menghargai waktu. Aku sayang sama waktu. Aku ingin selalu bersama waktu.

Waktu juga perlu waktu, kamu harus pilih aku atau waktu. Kamu tak bisa sembarangan memilih, karena waktumu hampir habis.

Waktuku masih banyak, makanya aku bermain waktu.

Kata siapa? Sudah kamu tak usah bermain dengan waktu. Waktu akan balik membunuhmu.

Aku kan yang akan membunuh waktu? Kenapa waktu balik membunuhku?

Karena waktu tak bisa diterka, seperti ilmu eksakta. Waktu tak bisa diprediksi, seperti berjudi.

Aku bisa menerka waktu, bahkan aku sudah tahu, kapan waktu berhenti.

Bohong! Tidak mungkin! Kalau kamu tahu, kenapa kamu tak berbuat sesuatu?

Buat apa? Nanti saja. Aku tahu waktuku. Tak usah buru-buru.

Oh, aku mengerti, tetapi aku tetap tak percaya. Waktu akan balik membunuhmu.

Terserah jangan ganggu aku, aku ingin bermain dengan waktu lagi. Waktu sangat pencemburu.

Ah, kamu ini. Aku akan habiskan waktu hingga aku menjadi berarti. Selamat tinggal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar