Sabtu, 07 Oktober 2017

Suasana pagi di sekolah

Kamu harus mendengarkan ini agar tahu bagaimana kebahagiaan itu ada.

Aku tiba di sekolah. Depan pagar yang berkarat. Pagar berwarna biru yang sudah lama tak diperbaiki. Pagar yang landasan untuk bergesernya telah kering.

Banyak siswa hari itu, datang tepat waktu. Pukul 07.00 pagi ketika jalanan masih lengang. Embun masih mengudara dan ada di sela-sela daun hijau di samping pagar sekolah. Matahari masih malu untuk menunjukkan dirinya.

Senyum merekah dari siswa-siswi yang hadir. Ada kesan rasa semangat pada mereka. Mungkin karena sudah lama tak sekolah. Ini adalah hari pertama sekolah setelah libur panjang.

Saling sapa, saling berbagi cerita. Senang seperti mendapatkan surga.

Ini adalah kesempatanku. Aku gelar spanduk secara landscape yang sudah aku persiapkan. Spanduk  persegi panjang seukuran 5 meter x 3 meter. Hadiah kampanye seorang calon legislatif. Masih ada gambar calon dalam spanduk tersebut tapi sudah mulai terkelupas. Aku sembunyikan dalam tanah gambar calon tersebut sehingga yang ada di atas adalah warna putih susu seperti bayi waktu lahir, tak berdosa.

Aku taruh barang tersusun rapih di atas tikar. Aku duduk agak ke belakang membiarkan barang-barang berada agak depan. Mulailah aku menawarkan barang-barang yang aku jual. "Dibeli! Dibeli! Silahkan-silahkan!", Teriakku, berusaha mengalihkan perhatian siswa-siswa.

Inilah kehidupanku. Aku berjualan. Pagi hari depan sekolah adalah panen rezeki bagiku. Lumayan untuk menjadi penghidupanku sehari-hari.

Aku tak sekolah. Aku telah berumur 24 tahun. Aku telah lulus sekolah dengan memuaskan. Aku hanya ingin melihat kebahagiaan siswa-siswa bersekolah.

Kesenanganku adalah menyaksikan suasana pagi hari di sekolah. Berjualan adalah nomor dua. Aku tak perduli jualanku laku atau tidak. Aku sedih kalau aku tak mendapatkan suasana pagi di sekolah.

Maka, aku berkelit. Aku pura-pura berjualan agar aku juga dapat menikmati suasana pagi di sekolah. Melihat siswa dengan semangat menuntut ilmu seperti sop buah bagiku. Nyaman ketika diminum waktu buka puasa.

Aku benci hari libur panjang sekolah. Aku tak bisa menikmati suasana pagi di sekolah lagi. Sekolah menjadi horor. Sekolah sepi seperti gedung tua.

Makanya aku senang sekali hari ini. Karena ini adalah hari pertama masuk sekolah. Aku merindukan suasana pagi di sekolah. Aku sekarang sudah tiba di sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar