Senin, 27 November 2017

kapan kawin part 10

BAB X

Mencari Bantuan Jawab Part 2

Wawan memanggil agil ketika ia telah pulang dari kantor. Ia meminta agil segera menemuinya di kantor penerbit. Ia menyetujuinya. Mungkin memang itu adalah sesuatu yang penting.

Agil memacu motornya. siang yang terik menemani agil. seakan memayungi. Ia menyeka keringat. Kancing jaketnya ia buka seluruhnya.

Tiba di kantor penerbit. Sebuah bangunan dua lantai. Ia bertemu dengan resepsionis wanita.

Ia menanyakan “ada yang bisa saya bantu pak?”

“mau bertemu dengan pak wawan.”

“baik, sebentar ya pak. Tunggu!” wanita itu segera mengangkat telepon. Menghubungkan pada wawan.

“pak, ada yang ingin menemui bapak?”

“Siapa?”

Maaf, ia menutup teleponnya menggunakan tangan kanan. Gagang teleponnya ia pegang pakai tangan kiri. “namanya siapa ya pak?”

“agil, mba!” ucap agil.

“agil pak” ia membuka tutupan teleponnya dari tangan kanannya. Berbicara kepada wawan.

“silahkan masuk” kata wanita tersebut.

“Silahkan, pak! Bapak sudah ditunggu!

agil bergegas berangkat. Menuju ruangan kerja wawan. Ia menemukan wawan sedang memeriksa naskahnya.

“silahkan Masuk!” ucap wawan. Tanpa sempat agil mengetuk pintu. ia masuk kemudian duduk di sebuah kursi yang tersedia di depan meja wawan. Ia duduk dan menghembuskan nafas panjang. Dingin AC menerpanya.

“naskah kamu sudah bagus. Nanti segera naik cetak. Begini dong, gil! kata wawan, sumringah.
Agil menarik nafas lega. Ia mengucapkan syukur. Setelah itu, ia memerintahkan agil mencetak naskah aslinya. Ia sudah menyiapkan hal itu. ia mengeluarkan dalam tasnya naskah utuh dari bukunya. Kemudian wawan mengarahkan agil ke ruang sekretaris. Ia akan menandatangani kontrak kerjasama penulisan.


Agil sangat bersyukur. Biaya untuk menikahnya sudah ada. Ia bisa membuktikan pada semuanya. Bahwa ia mampu untuk menjawab sebuah pertanyaan kapan menikah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar