BAB 12
Akhirnya Terjawab
Part 2
Ia sedang berada di kamar rias. Agil
sedang bersiap menuju tempat resepsi pernikahannya. Hari ini tanggal 8 Agustus.
Ia memilih tanggal ini sebagai tanggal pernikahan karena angka 8 yang berbentuk
tak berujung. Ia berharap pernikahannya sama. Tak berujung menjadi sebuah jalan
buntu. Terus mengisi saling memberi aliran.
Sebuah gedung yang cukup luas. Mampu
menampung 1000 tamu telah bersiap. ia memang ingin acaranya besar. Sebagai bukti
baktinya pada mertua windi. royalti sebagai penulis ternyata cukup untuk
menggelar pernikahan seperti ini. Ia bersyukur karenanya. Dibantu windi yang
juga seorang penulis, banyak yang membantu agil dalam memasarkan bukunya. Dan orang-orang
yang berjasa itu kini hadir pada acara kebahagiaannya. Ada editornya wawan. ada
kepala penerbit. Ada teman-teman rumah baca. Ada rekan kerjanya. Rendi dan
yanto beserta keluarga masing-masing.
Agil kini memang sudah berada di
tempat resepsi pernikahannya. Ia segera bersiap mengucapkan ijab qabul. Dengan mantap,
ia mengucapkan ijab qabul tersebut. Serentak semua orang berteriak, “sah!”
Iya, agil telah sah menjadi istri
dari windi. ia sangat berbahagia. Mungkin hari ini saja. Ia tak mau berpikir
soal masa depan. Biarkan untuk dibahas nanti malam.
Ia segera duduk di pelaminan. Tamu
undangan pada menyalami agil dan windi. mereka seperti pasangan serasi.
Ia bersyukur, setelah
ketidaksetujuan ibunya. Setelah perdebatan dengan teman-teman kantornya. Setelah
pilihan karir yang menurut ia buntu. Akhirnya ia menemukan jawabannya. Ia menikah
dengan windi dan bisa hidup menjadi seorang penulis.
Kini ia siap menjawab pertanyaan
selanjutnya. Sebuah pertanyaan yang lebih rumit daripada kapan nikah. Yaitu Kapan
punya anak?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar