Akhir tahun dan kembali kepada rutinitas. Seperti manusia
umumnya. Kita berharap. Membuat resolusi. Jadi mari kita segera melaksanakan
rutinitas yang terkadang hanya sekedar rutinitas.
Tahun 2017 sementara itu mari kita renungi. Dari gaya hidup.
Apa saja gaya hidup yang berubah. Apa saja yang baik dan apa saja yang buruk. Evaluasi.
Karena saya tidak tahu bagaimana hidup kalian. Mari sekarang saya akan
menceritakan kehidupan saya. Gaya hidup saya di tahun 2017.
Pertama, tidur. Jam tidur saya sering keganggu di tahun 2017
ini. Saya sering begadang, hanya untuk tidak bisa tidur. Cukup aneh. Saya sering
terlambat bekerja. Tidak sering, jarang, atau kadang-kadang. Tentunya ini
menganggu produktifitas saya. Saya tidak mau seperti politikus yang menabrak
tiang listrik itu. Saya tak mau tercyduk (terciduk ala kids zaman now) di
tempat umum sedang mengantuk. Reputasi saya dipertaruhkan. Jadi gaya hidup saya
yang di tahun 2018 adalah tidur teratur.
Kedua, jam makan. Perut saya yang sudah seperti perempuan
hamil 2 bulan sungguh sangat menyebalkan. Di umur saya yang masih muda (meski
muka kelihatan tua), saya memiliki perut buncit. Perut buncit ini timbul menurut analisa saya yang membuat
prof geleng-geleng adalah akibat dari jam makan yang tidak teratur. Akibat dari
begadang dan timbul rasa lapar, jadi saya harus makan larut malam. Makan larut
malam mengakibatkan perut buncit. Perut buncit sungguh tak mengenakkan. Pertama,
tak enak dipandang. Muka saya tak enak dipandang, masa tubuh saya juga sama. Kedua,
seperti tak sehat. Mudah lelah. Sungguh sangat tidak menarik apabila saya mudah
lelah. Nanti saya sekali lagi, seperti politikus yang kepalanya benjol karena
menabrak tiang listrik.
Ketiga, saya tak ingin dibercandai akibat perut buncit
saya. Bayangkan, seberapa sering saya ditanya dengan nada mengejek, ini perut
atau baskom kecil kamu makan. Atau bayangkan, saya main bola, perut buncit saya
tertangkap (mau nulis tercyduk, namun menurutku itu sampah) offside (di luar
garis). Maka, gaya hidup saya yang akan saya perbaiki di tahun 2018 adalah jam
makan malam.
Ketiga, makanan tak sehat. Nikmat terkadang tak berbanding
lurus dengan sehat. Makanan nikmat biasanya tak sehat. Saya yang doyan makan
(salah satu alasan lain perut saya buncit) terkadang suka kalap apabila ingin
makanan yang tak sehat. Baso pakai sambal dan cuka, Mie Instan, dan makanan
sisa tadi malam adalah kawan yang membuat saya menjadi tak sehat. Saya tak mau
kehilangan mereka. Tapi saya harus lebih sayang pada lambung saya. Tubuh saya
adalah kawan saya dibandingkan makanan-makanan itu. Maka, di tahun 2018, saya
akan menahan diri untuk memakan makanan yang tak sehat.
Keempat, minum kopi. Kopi dan penulis adalah seperti
pasangan. Selalu bersama. Bagi saya juga sama. Kopi selalu tersedia apabila
saya sedang menulis. Itu tentu saja mitosnya agar sebagai penulis selalu sadar.
Tetap fokus menulis. Sebenarnya ada satu lagi pasangan menulis yaitu rokok. Namun
tak saya bahas karena saya syukurnya bukan perokok.
Tahun 2018 saya akan menghindari minum kopi. Mungkin diganti
dengan air putih, atau apabila butuh menahan kantuk. Saya akan cuci muka lebih
sering. selain menahan kantuk, wajahnya jadi lebih bersih.
Jadi itulah resolusi gaya hidup yang ingin saya perbaiki di
tahun 2018 setelah tahun 2017 yang berjalan sangat kompleks ini.
Kalian bagaimana apakah sama seperti saya? Atau berbeda, yuk
ceritakan sama saya di kolom komentar.
#ODOP4
#kelasNonFiksi
#TANTANGAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar