Dimana mulainya

Di sudut kecil jalan, sore hari yang terik, cesc kecil menendang bola. Melihat temannya menggunakan sepatu bola, ia merasa iri. Di balik tembok tinggi, seseorang yang lain memandang padanya. Seperti mata elang, ia mengamati setiap pergerakan cesc.

Di lain hari, seseorang yang lain itu datang menemui cesc.

Aku Tom, Ia memperkenalkan diri. Wajah Cesc termangu.

“Apakah Aku mengenalmu?”

“aku adalah pencari bakat tim Barcelona.”

“Senang bertemu dengan Anda.”

Tom menyerahkan kartu nama. Cesc menyimpannya. Saat itu, dalam pikiran Cesc, Ia ingin bermain sebaik mungkin karena Tom menyaksikannya.

Setelah pertandingan sore itu, Tom menawarkan Cesc untuk bergabung menjadi bagian dari akademi Sepakbola Barcelona.

Setelah sampai di rumah. Ia bertemu ibunya. Ia ingin berbicara tentang kejadian tadi sore.

Mam, aku ditawari ini? Ia menyodorkan kartu nama.

Ibunya heran. “Apa ini?”

“Tadi ada seseorang memberikan aku itu, orang itu seorang pencari bakat.”

“jangan kamu ikuti, kamu tidak punya sepatu.”

Cesc terdiam, “baik, Mam.”

Setelah itu, Cesc kecil masih bermain bola tanpa sepatu. Beberapa hari, hingga Tom mengunjunginya di lapangan.

“kenapa kau tak menghubungiku?”

“Aku tak boleh ikut!” Cesc terlihat murung.

“siapa yang melarangmu?”

“Ibuku”

“Aku akan menemui Ibumu.”

Keesokan harinya, Tom datang membawa koper.

“Selamat Pagi, Ibu. Saya Tom. Pencari Bakat.”

“Apa keperluan Anda?”

“Saya ingin menemui Cesc dan Ibu.”

“iya saya sendiri.”

“saya ingin mengajak Anak Ibu, Cesc untuk bergabung menjadi bagian dari akademi Sepakbola Barcelona.”

“Kenapa dengan Anak Saya?”

“Anak ibu saya lihat memiliki Bakat Sepakbola yang luarbiasa.”

“Terimakasih.”

“Jadi, bagaimana Bu?” Kata Tom, menarik Nafas, kemudian melanjutkan.

“Sebelum Ibu Berbicara, ini saya bawa apa saja yang akan didapatkan oleh anak Ibu.”

“Saya membawa Kontrak, Anak Ibu akan mendapatkan beasiswa sekolah, serta gaji tiap bulan.”

“Dan ini, Sepatu bola untuk anak Ibu.”

Cesc yang mengamati dari ruangan lain, tersenyum bahagia.

“Ibunya tak bisa berkata apa-apa, selain pasrah.”

Semenjak itulah karir Cesc fabregas berkembang hingga saat ini.

 #ReadingChallengeodop #onedayonepost #Tugaslevel2 #Level2Tantangan3